Rabu, 01 Mei 2013

Ditemukan, Kota Legenda Mesir yang Tenggelam

Kota ini tenggelam sejak 1.200 tahun yang lalu. Mengagumkan.


Kapur sarkofagus (tempat penyimpanan mayat) sisa peradaban Mesir kuno
Kapur sarkofagus (tempat penyimpanan mayat) sisa peradaban Mesir kuno (telegraph.co.uk) (telegraph.co.uk)

Para arkeolog telah berhasil menemukan dan merekonstruksi kota tua yang telah tenggelam di dasar laut Mediterania sejak 1.200 tahun yang lalu.
Kota bernama Heracleion itu ditemukan dalam bentuk puing-puing situs. Dalam eskavasinya, arkeolog menemukan 64 kapal yang terkubur di tanah liat tebal dan pasir di dasar laut.

Di kota yang diperkirakan eksis pada abad ke-8 Masehi itu juga ditemukan koin emas dan batu perunggu yang menjadi alat tukar perdagangan.

Dilansir Telegraph, 29 April 2013, benda lain yang ditemukan adalah patung raksasa berukuran 16 kaki atau 4,8 meter, dengan beberapa patung dewa kecil lainnya.

Arkeolog juga menemukan lempengan batu beraksara Yunani dan Mesir kuno. Benda-benda itu kemudian diangkat ke permukaan.

Sementara baru-baru ini, para penyelam menemukan puluhan kapur sarkofagus (tempat penyimpanan mayat). Keberadaan kapur ini diyakini mengandung mumi binatang, yang dibuat untuk sesaji bagi para dewa di masa itu.

"Kota yang kami ekskavasi ini adalah kota besar. Situs ini telah terpelihara dengan luar biasa," jelas Dr Damian Robinson, Direktur Oxford Centre for Maritime Archaeology dari University of Oxford, yang merupakan bagian dari tim peneliti situs.

"Kami mulai melihat beberapa daerah yang lebih menarik di dalamnya, untuk mencoba memahami kehidupan waktu itu," ujar Robinson.

"Kami juga mendapatkan gambaran yang kaya tentang perdagangan yang terjadi dan sifat dari ekonomi maritim di periode akhir Mesir. Ada barang-barang yang datang dari Yunani dan Fenisia," papar dia.

Temuan patung dewa dan kapal dalam jumlah yang banyak juga tak kalah menarik. Pasalnya, jumlah itu tergolong banyak dalam satu tempat. "Kami menemukan lebih dari 700 jangkar kuno," tutur Robinson.




Peneliti bersama pembuat film dokumenter German TV telah merekonstruksi wujud kota legenda itu dalam bentuk tiga dimensi. Dan, pada pusat kota ini, terdapat kuil besar dewa Amun-Gereb, dewa tertinggi Mesir pada saat itu.

Kuil itu dikelilingi bentangan kanal dan saluran air yang memungkinkan menjadi kota pelabuhan penting pada masa itu.

Hingga kini, para ilmuwan masih mendalami apa sebab kota ini terendam di dasar laut. Diperkirakan, kenaikan permukaan air laut secara bertahap menenggelamkan kota ini.

Dan, seiring waktu, peradabannya kemudian pudar dalam catatan dan ingatan penduduk saat itu.
Wujud kota legenda Heracleion dalam tiga dimensi. (Telegraph)
Adalah Dr Franck Goddio, arkeolog bawah air asal Prancis, orang pertama yang menemukan kembali kota ini saat melakukan survei daerah sambil mencari kapal perang Prancis yang tenggelam di perairan Mediterania, dalam pertempuran di Sungai Nil pada abad 18.


sumber

Sven Kamphuis, Hacker Paling "Berbisa" di Dunia


Namanya tersohor sebagai penyerang DDoS paling berbahaya.


Sven Olaf Kamphuis
Sven Olaf Kamphuis (hit.ro)
   Usianya baru 35 tahun, tapi ia telah merepotkan kepolisian empat negara. Belanda, Jerman, Inggris dan Amerika Serikat. Pria itu adalah Sven Olaf Kamphuis, aktivis Internet asal Belanda, yang bekerja dalam sebuah perusahaan jasa keamanan Web hosting, Cyberbunker.

Ia menyebut dirinya sebagai juru kampanye untuk kebebasan Internet dan merupakan "cetakan" dari Julian Assange, pendiri WikiLeaks, seperti dilansir Telegraph, 30 April 2013.

Kamphuis tercatat sebagai peretas siber berbahaya di dunia dan dituntut bertanggung jawab atas serangan siber Spamhaus pada 15 Maret lalu. Spamhaus adalah organisasi yang fokus pada layanan anti spam e-mail asal Swiss.

Tak tanggung-tanggung, ia dituduh melakukan serangan berbahaya DDoS (distributed denial of service).

"Lumpuh"

Huffingtonpost melansir, jenis serangan DDoS ini bekerja dengan membanjiri lalu lintas server sehingga memacetkan pesan masuk. Kondisi ini membuat jaringan komputer melambat, padat, karena banyaknya trafik yang masuk. Konon, serangan Kamphuis memberikan dampak jaringan seluruh Eropa melambat, termasuk perbankan, finansial, dan telekomunikasi.

Sebagai gambaran, serangan siber baru-baru ini meningkat hingga 100 miliar bit per detik. Sementara serangan Kamphuis terhadap Spamhaus diperkirakan tiga kali lipat dari besarnya serangan itu. Maha destruktif.

Dampaknya, serangan ini menyebabkan sejumlah jaringan di beberapa negara lumpuh, termasuk situs perbankan AS pada tahun lalu. Namun, tidak diketahui berapa total kerugian akibat serangan ini.

Sementara itu, menurut BBC, jenis serangan DDoS mengirim data 50 Gbps. Untuk serangan terhadap Spamhaus mencapai 300 Gbps. Walhasil, lalu lintas server Internet di Belanda, Inggris Raya, dan AS pun terganggu.

Tapi, akhirnya, petualangan Kamphuis terhenti di Granollers, 35 km utara Barcelona, Spanyol. Ia tertangkap basah dan dituduh menjadi koordinator serangan terhadap Spamhaus.

Kamphuis mengaku, aksinya itu merupakan protes atas keputusan perusahaan anti-spam itu menambah server untuk memblokir spam.

Kepada polisi, ia mengaku sebagai bagian dari Kementerian Telekomunikasi dan Luar Negeri Republik Cyberbunker.

Bunker dan Mobil Van

Uniknya, dalam melancarkan serangannya, Menteri Dalam Negeri Spanyol menduga Kamphuis mampu mengelola serangan jaringan dari sebuah mobil jenis van, yang dilengkapi peralatan berbagai antena sampai pemindai frekuensi. Kadang-kadang, ia juga melakukan serangan dari sebuah bunker.

Meski telah ditangkap dan menunggu hukuman, ia membantah tuduhan di balik serangan siber global yang menyebabkan jaringan komputer melambat di seluruh Eropa itu.

Sebaliknya, ia menganggap sebagai korban konspirasi serangan Spamhaus. Sampai saat ini, kasus tersebut masih dalam proses hukum.


sumber