Minggu, 14 Oktober 2012

Astronom Temukan Planet yang Dipenuhi Berlian

Sepertiga massa Planet 55 Cancri e adalah berlian, juga grafit.


Planet berlian, 55 Cancri e

Planet berlian, 55 Cancri e (LiveScience| CREDIT: Haven Giguere)
Sebuah planet penuh "harta karun" telah ditemukan oleh para ilmuwan. Permukaannya dipenuhi dengan batu mulia.

Planet yang diberi nama 55 Cancri e dikategorikan sebagai Bumi Super (super-Earth),  memiliki radius dua kali lipat Bumi, delapan kali lebih berat dari planet yang dihuni manusia.

Sementara permukaan Bumi ditutupi air dan granit, Planet 55 Cancri e diduga ditutupi berlian dan grafit -- sebagaimana berlian, ia adalah bentuk alotrop karbon.

Sebuah studi terbaru menyimpulkan, setidaknya sepertiga massa planet tersebut, atau setara dengan tiga kali berat Bumi, adalah berlian.

Ini adalah kali pertamanya astronom bisa mengidentifikasi apa yang diduga sebagai planet berlian yang mengorbit di sekitar bintang yang mirip Matahari. Setelah penemuannnya pada 2004 lalu.  Namun, tak seperti Bumi, ia dipenuhi unsur kimia.

"Ini adalah kali pertama kami melihat dunia berbatu yang memiliki unsur kimia yang secara fundamental berbeda dari Bumi," kata kepala peneliti, Nikku Madhusudhan. "Permukaan planet ini ditutupi grafit dan berlian, alih-alih air dan granit."

Planet berlian ini mengorbit bintangnya dengan kecepatan super cepat, dalam waktu 18 jam, jauh lebih cepat dari Bumi yang mengorbit Matahari dalam waktu 365 hari.

Dengan suhunya yang luar biasa panas, 3.900 Fahrenheit atau 2.148 derajat Celcius, planet itu tak mungkin ditinggali.

Planet 55 Cancri e adalah satu dari lima planet yang mengorbit pada bintang 55 Cancri, yang berada dalam jarak 40 tahun cahaya dari Bumi. Ia bisa terlihat dengan mata telanjang di konstelasi Cancer. Akan lebih baik lagi jika dilihat menggunakan teropong atau teleskop.
 Planet 55 Cancri e bisa dilihat dengan mata telanjang di konstelasi Cancer

Planet ini kali pertama diobservasi saat mengorbit ke bintangnya tahun lalu, memungkinkan para astronom untuk mengukur radiusnya untuk pertama kali,

Informasi tersebut, dikombinasikan dengan estimasi massanya memungkinkan Madhusudhan dan timnya memperkirakan susunan kimianya.

Penelitian menunjukkan, planet itu tak punya kandungan air sama sekali, mayoritas komposisinya adalah karbon (berlian dan grafit), besi, silikon karbida, dan mungkin, sejumlah silikat.

"Sebaliknya interior Bumi kaya oksigen, namun miskin karbon, kurang dari seperseribu massanya," kata penulis lain, ahli geofisika dari Yale, Kanani Lee.

Identifikasi planet kaya karbon itu sebagai Bumi Super berarti, planet berbatu yang jaraknya jauh itu tidak bisa lagi dianggap memiliki komposisi mirip dengan Bumi.

Sementara, David Spergel, profesor astronomi etua ilmu astrofisika di Princeton University mengatakan, "Bumi Super yang kaya berlian itu adalah salah satu contoh temuan 'harta' yang menanti kita saat kita memulai eksplorasi planet di bintang-bintang terdekat."
Laporan temuan tersebut telah diterima untuk segera dipublikasikan dalam jurnal Astrophysical Journal Letters. (Daily Mail, LiveScience | )



sumber