Minggu, 23 September 2012

Inilah Mayat Alien di Peru 1974 yg Disembunyikan Penduduk (Video)


 Pada Januari 1974, suatu benda asing raksasa tiba-tiba jatuh di pegunungan Andean di Peru. Pihak Militer langsung menutup lokasi kejadian, menghapus jejak, dan membantah apa yang sebenarnya terjadi. Para saksi berkata lain, mereka mengaku tidak mungkin keliru dengan apa yang dilihat. Apa yang akan anda lihat disini adalah apa yang telah tersembunyi selama lebih dari 33 tahun.


Pada saat kejadian, tersebut pihak militer memang langsung menutup tempat lokasi kejadian dan membantah semua yang dikisahkan para saksi, tetapi beberapa penduduk lokal berhasil tiba lebih dulu sebelum para pihak resmi, dan mereka menemukan sesuatu yang jauh diluar dugaan mereka.



Ketika penduduk lokal tiba lebih dulu di lokasi kejadian, mereka menjumpai satu makhluk yang masih hidup. Mereka kemudian menyimpannya, tapi dia kemudian mati beberapa jam kemudian karena luka yang cukup fatal akibat kecelakaan.


video nya mnyusul nanti ya




Gambar Paling Indah Di Dunia Menurut Saya,Menurutmu...??





              inilah dia gambar yang di maksud:





                                                                  
                                                                       





















       
huakakakakakkakakaka........ huakakakkakaka........                           huakakakakakaka........


Coelacanth, Ikan Purba yang Masih Hidup Sampai Sekarang




Ceolacanth atau ada juga yang menyebutnya ikan raja laut adalah spesies purba yang pernah diyakini telah punah hingga ditemukan kembali di perairan Manado, Sulawesi. Penemuan itu berhasil diabadikan dalam rekaman video dan menunjukkan bahwa ikan purba ini masih hidup sampai sekarang di kedalaman laut Indonesia. Dalam rekaman video tersebut terdapat seekor coelacanth sepanjang 31,5 cm berwarna biru dengan bintik putih. Ia tampak sedang berenang lamban di sekitar bebatuan karang di dasar laut selama 20 menit.

Meskipun kecil, untuk ikan monster seperti coalacanth, ukuran 30 cm itu sama dengan anakan ikan yang baru lahir. Bisa dibayangkan seberapa besar ikan tersebut saat mencapai dewasa. Nama ikan ini pertama kali saya ketahui ketika saya membaca sebuah buku tentang hewan-hewan paling mengagumkan di dunia. Disitu tertulis ceolacanth merupakan hewan purba yang sebenarnya pernah dianggap punah. Hewan ini mengalami sedikit perubahan bentuk tubuh dari masa prasejarah.

Meskipun akhirnya ditemukan lagi oleh peneliti dan ahli kelautan Jepang di perairan Indonesia, namun coelacanth pertama kali didapat di perairan selatan Afrika pada 1938. Dari sana kita bisa menarik kesimpulan penting, mungkin masih banyak lagi spesies-spesies purba maupun yang belum pernah ditemukan terdapat di perairan Indonesia ini. 

Ada Kemungkinan Matahari Terbit Dari Barat


Sumber gambar: dimasanarky.blogspot.com

Pernyataan ini keluar dari Demitri Bolykov, sorang ahli fisika dari Ukrania yang sangat menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah tergabung dalam sebuah penelitian yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah seorang pakar dalam bidang fisika.

Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sempel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori moderen yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya. Mereka berhasil menetapkan teori tersebut.

Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menfsirakan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.


Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”

. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.

Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari. Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun.

Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat !!! -

Sumber info: storyunic.com

Mengenai Dejavu


Pernah mengalami situasi yang secara sadar kamu mengenal betul situasi itu, dan yakin telah kamu lalui sebelumnya? Atau mungkin mengalami suatu situasi saat kamu bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya dan kemudian hal itu benar-benar terjadi seperti yang kamu rasakan karena telah kamu lalui sebelumnya? Jika kamu pernah mengalami hal-hal tersebut, itulah yang dinamakan Deja vu.



Apakah Deja vu itu?

Deja vu, diambil dari Bahasa Perancis, adalah suatu perasaan ketika seseorang mengalami sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya. Singkatnya, deja vu berarti, "pernah mengalami."

Deja vu merupakan peristiwa di mana seseorang merasa yakin telah mengalami situasi baru sebelumnya. Selama mengalami sebuah situasi baru, seseorang merasakan suatu kesamaan dengan sesuatu yang dialami di masa lalu. Seseorang merasa telah melalui hal yang sama baru saja terjadi di masa lalu atau telah melihat hal itu dalam mimpinya.

Istilah Deja vu ini pertama kali diperkenalkan oleh Emile Boirac yang merupakan seorang peneliti di bidang psikologi berkebangsaan Perancis. Kebanyakan mereka yang mengalami Deja vu mengklaim telah melihat sesatu dalam mimpi mereka atau sangat yakin telah melihat itu beberapa waktu yang lalu.

Sekelompok orang mengasosiasikannya dengan gangguan pada otak sedangkan lainnya menghubungkan Deja vu dengan kehidupan lain di masa lalu. Apa sih sebenarnya Deja vu ini? Mari kita telusuri bersama.

Beberapa Jenis Deja vu

Deja Senti: perasaan ini merujuk pada sesuatu "yang sudah dirasakan". Hal itu merupakan fenomena kejiwaan dan para peneliti meyakini bahwa sesuatu yang telah dirasakan di masa lalu itu sangat mirip dengan yang dirasakan saat ini. Kesamaan pada kedua pengalaman tersebut membuat seseorang merasa bahwa dia telah merasakan hal yang sama di masa lalu.

Deja Vecu: suatu perasaan bahwasanya segala sesuatu yang sedang terjadi baru saja itu identik dengan apa yang terjadi sebelumnya serta satu gagasan tidak wajar tentang apa yang akan terjadi berikutnya. Diterminologikan sebagai Deja vecu. Seseorang yang mengalami perasaan Deja vecu mengklaim telah mengetahui apa yang sedikit lagi akan terjadi dan kadang kala merasa telah mengingat hal tersebut.

Deja Visite: bentuk Deja vu ini merupakan suatu perasaan pernah mengunjungi suatu tempat yang benar-benar baru. Seseorang yang mengalami bentuk Deja vu ini mengklaim memiliki pengetahuan tentang sebuah tempat yang belum dikunjungi. Seseorang mengklaim mengetahui letak geografi suatu tempat, ketika dia belum pernah ke sana dalam kenyataannya.

Para peneliti telah lama mencari berbagai sebab di balik Deja vu. Mereka mengasosiasikan penyakit-penyakit seperti schizophrenia, kegelisahan atau gangguan neurologi lainnya. Para peneliti belum mencapai kesuksesan dalam membangun hubungan antara penyakit-penyakit tersebut dengan Deja vu.

Namun, para peneliti telah menemukan bahwa Deja vu bisa saja merupakan hasil dari kegagalan sistem kelistrikan otak. Deja vu dipercaya sebagai suatu sensasi yang salah pada ingatan atau memori.

Beberapa obat-obatan juga dipercaya sebaga salah satu faktor yang memicu Deja vu. Obat-obatan seperti amantadine dan phenylpropanolamine telah diteliti sebagai penyebab perasaan Deja vu. Beberapa obat-obatan bisa menyebabkan aksi hyperdopaminergic pada area mesial temporal otak yang menyebabkan Deja vu.

Deja Vu dalam lab

Baru-baru ini, sebuah eksperimen pada tikus mungkin dapat memberi pencerahan baru mengenai asal-usul deja vu yang sebenarnya.

Susumu Tonegawa, seorang neuroscientist MIT, membiakkan sejumlah tikus yang tidak memiliki dentate gyrus, sebuah bagian kecil dari hippocampus, yang berfungsi normal. Bagian ini sebelumnya diketahui terkait dengan ingatan episodik, yaitu ingatan mengenai pengalaman pribadi kita.

Ketika menjumpai sebuah situasi, dentate gyrus akan mencatat tanda-tanda visual, audio, bau, waktu, dan tanda-tanda lainnya dari panca indra untuk dicocokkan dengan ingatan episodik kita. Jika tidak ada yang cocok, situasi ini akan ‘didaftarkan’ sebagai pengalaman baru dan dicatat untuk pembandingan di masa depan.

Menurut Tonegawa, tikus normal mempunyai kemampuan yang sama seperti manusia dalam mencocokkan persamaan dan perbedaan antara beberapa situasi.

Namun, seperti yang telah diduga, tikus-tikus yang dentate gyrus-nya tidak berfungsi normal kemudian mengalami kesulitan dalam membedakan dua situasi yang serupa tapi tak sama. Hal ini, tambahnya, dapat menjelaskan mengapa pengalaman akan deja vu meningkat seiring bertambahnya usia atau munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti Alzheimer: kehilangan atau rusaknya sel-sel pada dentate gyrus akibat kedua hal tersebut membuat kita sulit menentukan apakah sesuatu ‘baru’ atau ‘lama’.


Otak manusia merupakan organ yang kompleks dan sangat menarik. Sudah merupakan kecenderungan, bahwa otak untuk menarik kesimpulan dari berbagai situasi yang berbeda. Otak seringkali mencoba untuk bereksperimen mereproduksi suatu situasi yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Oleh karena itu antisipasi beberapa kejadian oleh seseorang bisa membuat orang tersebut berpikir bahwa dia telah mengalami suatu kejadian yang sama di masa lalu.

Yang menarik di sini, bisa saja terjadi bahwa salah satu dari mata kita melihat sesuatu sebelum mata yang lain. Satu mata merekam kejadian sebelumnya. Mata yang lainnya, yang merekam kejadian yang sama beberapa milidetik kemudian, membuat otak merasakan ingatan.

Salah satu mata merasakan sesuatu dan otak mengartikannya. Mata lain yang tertinggal beberapa milidetik merasakan hal yang sama dan mengirim gambar tersebut ke otak. Begitu otak merasakan hal yang sama beberapa milidetik kemudian, orang tersebut merasa bahwa dia telah melihat itu sebelumnya. Namun gagasan ilmiah ini tidak dapat menjadi alasan tepat untuk Deja vu karena orang yang hanya memiliki satu mata juga mengalami Deja vu.

Pada akhirnya, deja vu masih jadi misteri ilmu pengetahuan. Beberapa teori terkait dengan Deja vu pada kemampuan fisik tertentu yang dimiliki manusia. Di lain pihak, orang lain mengatakan bahwa perasaan Deja vu merupakan hasil dari kehidupan lain di masa lalu.

Dari berbagai sumber.