Sabtu, 29 September 2012

Foto Legendaris Dunia Yang Ternyata Hasil Editan



Ternyata praktek mengedit foto bukanlah sebuah hal yang baru. Berpuluh-puluh tahun yang lalu, sudah banyak foto dari para tokoh-tokoh terkenal yang kemudian di edit agar nampak lebih indah, atau semata hanya karena tujuan politis semata.
 
1. Foto Abraham Lincoln (1860)
Foto salah satu presiden AS ini rupanya merupakan hasil editan. Badan Lincoln dalam foto ini sebenarnya merupakan badan seorang politisi bernama John Calhoun.

2. Foto Stalin (1930)
Foto Legendaris Dunia Yang Ternyata Hasil Editan
Orang yang berada di sebelah kanan gambar merupakan seorang rekanan Stalin yang kemudian menjadi musuh. Saking bencinya Stalin dengan mantan temannya itu, maka foto sang teman akhirnya dihapus dari foto tersebut.

3. Foto Mao Tse Tung (1936)
Serupa dengan Stalin, Mao Tse Tung yang merupakan pemimpin daratan Cina ini juga senang menghapus foto orang dalam sebuah gambar, jika orang tersebut tidak lagi dekat dengannya. Orang yang dihapus dalam foto ini bernama Poku,. Salah satu orang kepercayaan Mao Tse tung yang kemudian membelot.

4. Foto Benito Mussolini (1942)
Foto Legendaris Dunia Yang Ternyata Hasil Editan
Benito Mussolini merupakan seorang penguasa Italia pada masa PD II. Tentunya sebagai pemimpin yang gagah, Mussolini harus tampil sempurna dalam tiap keadaan terutama dalam gambar. Karena itulah ia memutuskan menghapus sosok pawang kuda yang memegangi sang kuda ketika Mussolini tengah bergaya.

Wow! Sarung Tangan Ini Bisa Dipakai Menelepon


Hi-Fun (Engadget)
Berlin - Di antara sekian banyak gadget high tech yang muncul di pameran teknologi IFA di Berlin, Jerman, ada salah satu yang menarik. Yakni sarung tangan Bluetooth bernama Hi-Fun yang bisa dipakai untuk menelepon.

Hi-Fun tampak seperti sarung tangan pada umumnya. Terbuat dari bahan wol tebal agar tangan si pemakai hangat. Namun di dalamnya, disematkan hardware yang memungkinkan pengguna melakukan panggilan telepon.

Dikutip detikINET dari Engadget, Senin (3/8/2012), sarung tangan ini memiliki speaker di bagian jempol dan microphone untuk berbicara di jari kelingking.

Ya, mungkin sebagian besar orang tidak merasa asing dengan gerakan 'call me'. Sarung tangan ini meniru gerakan tangan saat orang memperagakan sedang menelepon.

Hi-Fun akan mulai dijual di Eropa mulai Oktober mendatang dengan banderol seharga USD 60 Kedatangan aksesoris ini sepertinya akan sangat cocok bagi konsumen di sana, yang akan menyambut musim dingin.

Agar Terhindar dari Bahaya Radiasi Ponsel



Ketergantungan masyarakat terhadap teknologi, khususnya telepon selular atau ponsel, boleh dikata sudah sangat tinggi. Padahal, radiasi yang dikeluarkan oleh ponsel sangat berbahaya, terutama bagi kesuburan pria dan jaringan syaraf di otak.

Prof. Dr. dr. Susy Tjahjani, Mkes., dosen Universitas Kristen Maranatha Bandung juga merasakan bahwa masyarakat modern sekarang ini sangat tergantung dengan peralatan ponsel. Padahal, dia menegaskan bahwa kehidupan yang terlalu erat dengan ponsel bisa berpengaruh negatif kepada penggunanya. Penyebabnya adalah efek radiasi gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan.

Radiasi elektromagnetik merupakan kombinasi medan listrik dan medan magnet yang berosilasi dan merambat lewat ruang dan membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Dalam hal ini, radiasi datang dari ponsel dan masuk ke dalam tubuh manusia.

Apa dampak buruk radiasi ponsel ini?

Menurut Susy, yang jelas, penggunaan alat tersebut secara terus-menerus bisa memengaruhi tingkat kesuburan. Itu sudah ada penelitiannya meski baru diujicobakan pada hewan. “Efek radiasi mengganggu pergerakan sel kelamin jantan (spermatozoa),” ujarnya, saaat berbincang dengan Vista.

Artinya, informasi yang menyebut bahwa radiasi ponsel menyebabkan kesuburan terganggu bukanlah mitos. “Bukan mitos, karena penelitian terhadap hewan sudah dilakukan. Untuk penelitian kepada manusia, dari lingkungan kita sendiri belum melakukan itu,” ujar guru besar di bidang kesehatan ini.

Selain dapat memengaruhi kesuburan, efek radiasi juga bisa memengaruhi kesehatan otak.
Namun demikian, lanjut peneliti pada kampus tempatnya mengajar itu, efek radiasi dapat dicegah melalui berbagai cara. Jadi, Anda bisa tetap sehat meski menggunakan ponsel.

“Misalkan daripada bicara melalui handphone, ada baiknya kita melakukan komunikasi melalui SMS saja. Terlalu lama bertelepon akan memengaruhi kesehatan otak,” ujarnya.

Bagi pasangan yang telah berumah tangga dan ingin segera memiliki keturunan, sebaiknya tidak terlalu sering menggunakan peralatan ponsel. Kurangi berbicara lewat telepon, dan tidak meletakkan benda-benda tersebut di tubuh, misalnya di kantong celana.

Ketika tidur, lanjut Susy, sebaiknya jauhkan tubuh dari peralatan teknologi tersebut. Sebab dalam kondisi hidup, ponsel tetap memancarkan radiasi kendati hanya digenggam, apalagi untuk bicara.

“Paling aman lagi gunakan hands-free untuk mendengarkan pembicaraan di handphone,” tandasnya. Penggunaan hands-free cukup aman, karena penggunaan ponsel tidak dilakukan secara langsung dan tidak menempel di telinga.

Penjelajahan Mencapai Danau Misterius Antartika Dimulai



Setelah merencanakan secara teliti selama 16 tahun, sebuah tim yang terdiri dari para ilmuwan Inggris akhirnya siap melakukan perjalanan ke sebuah dataran di Antartika, dan akan menggali kedalaman es untuk mengambil contoh pertama dari danau yang tidak mendapat sinar matahari selama lebih dari sejuta tahun.

Tujuan mereka, Danau Ellsworth, kemungkinan besar mengandung organisme-organisme kecil yang benar-benar baru bagi ilmu pengetahuan dan bisa menjadi petunjuk kuat pertama terkait dengan usia es raksasa yang menutupi danau tersebut.

Danau tersebut memiliki panjang 7 mil (sekitar 12 km), lebar 1 mil (sekitar 3 km) dan kedalaman 500 kaki (sekitar 150 m). Danau itu terletak di tengah Antartika Barat, tersembunyi di bawah es hampir 2 mil (sekitar 3 km). Para ilmuwan berencana menggunakan sebuah bor air panas buatan untuk mencapai air segar danau itu.

Sebuah tim yang terdiri dari 12 peneliti dan insinyur tersebut akan berkumpul di sebuah kamp pada akhir November nanti, kata Martin Siegart, pemimpin proyek itu dari Universitas Bristol.

Mengebor kedalaman
Pengeboran besar-besaran itu memiliki sebuah tujuan sederhana: Mengambil air danau sebanyak 24 tabung titanium kecil, yang hanya berisi 3,3 ons (100 milimeter) setiap tabungnya, bersama dengan sedimen dari dasar danau. Semuanya diangkat dengan peralatan yang steril untuk menjaga kedua sampel itu dan mempertahankan keaslian danau tersebut.

Dibutuhkan waktu tiga hari berturut-turut untuk melakukan pengeboran guna mencapai permukaan Danau Ellsworth. Begitu danau tersebut dapat dicapai, para ilmuwan hanya memiliki waktu 24 jam untuk mengambil seluruh sampel sebelum lubang bekas pengeboran kembali membeku.

Namun, pekerjaan itu tidak akan selesai dalam waktu 24 jam. Tim telah memiliki bahan bakar yang cukup melelehkan es untuk kedua kalinya, yang dapat memberikan tambahan waktu bagi mereka. “Beberapa hambatan bisa saja terjadi, jadi Anda harus melakukan banyak persiapan,” kata Siegert kepada OurAmazingPlanet.

Para ilmuwan akan dapat menyaksikan proses pengeboran danau yang terletak dibawah mereka secara langsung. Mereka sudah memasang sejumlah video kamera beresolusi tinggi untuk menyelidiki dan mengangkat endapan, dilengkapi dengan cahaya terang untuk menyinari kegelapan. Satu kamera akan melihat di atas permukan, dan satunya lagi melihat di bawah permukaan danau.

“Kami berharap bisa mendapatkan gambar,” kata Siegert.

Apakah ada kehidupan?

Meskipun sejumlah tabung yang berisi air danau tersebut tidak akan dibuka sampai mereka melakukan analisis di tempat yang steril setibanya di Inggris, dunia tidak akan perlu menunggu lama untuk mempelajari bentuk kehidupan apa yang ada dan tersembunyi di Danau Ellsworth.

Saat air segar dihisap kedalam tabung titanium, air tersebut akan didorong ke sebuah penyaring, yang akan menangkap berbagai mikroba yang mungkin hidup di dalam danau yang gelap dan dingin tersebut.

“Jadi ketika alat pemeriksa kami kembali ke atas, kami tidak akan bisa menganalisa airnya, namun kami akan dapat menganalisa penyaringanya sesegera mungkin,” kata Martin. “Kami akan melihatnya melalui mikroskop dalam beberapa jam. Jadi pertanyaan, ‘Apakah ada kehidupan di dalam danau?’ Kami akan menemukan jawabannya dengan cepat.”

Itu bukan satu-satunya pertanyaan yang ingin dipecahkan oleh para ilmuwan. Para peneliti berharap bahwa lapisan-lapisan sedimen yang diambil dari dasar Danau Ellsworth akan memberikan petunjuk usia lapisan es di Antartika Barat.

"Kami tidak tahu. Usianya mungkin 100 ribu sampai satu juta tahun," kata Siegert. "Kami berpikir ada risiko perubahan, namun apa yang kami butuhkan adalah untuk memahami perubahannya, dan mendapatkan pengertian kapan permukaan es terakhir rusak akibat kondisi lingkungan,” katanya.

Jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana, para ilmuwan dapat membawa sampel dari danau purba itu pada 18 Desember nanti.

Perlombaan menuju dasar
Inggris sepertinya menjadi kelompok pertama yang berhasil mendapatkan sampel dari danau Antartika yang terkubur itu, dari tiga grup yang ada.

Awal tahun ini, setelah melakukan pengeboran lebih dari satu dekade, sebuah tim dari Rusia yang berada di Antartika Timur akhirnya berhasil mencapai Danau Vostok, danau tersembunyi yang terbesar di benua itu.

Mendekati musim dingin yang brutal, serta dengan peralatan pengeboran yang alami, membuat tim Rusia tidak dapat membawa sampel dari danau tersebut. Namun, banyak ilmuwan mempertanyakan kemurnian air yang diambil dari Danau Vostok. Tim Rusia telah menggunakan kerosin dan bahan-bahan lainnya untuk membuat lubang bekas pengeboran tetap terbuka. Sehingga dikhawatirkan ada sampel yang terkontaminasi.

Pada awal 2013, sebuah tim dari Amerika berencana melakukan pengeboran danau-danau yang tersembunyi di Antartika Barat.

Siergert mengatakan bahwa timnya akhirnya merasa santai setelah melakukan pekerjaan yang berat selama bertahun-tahun, dan menolak berspekulasi mengenai apa yang akan mereka temukan di Danau Ellsworth.

“Sejujurnya, kami belum mengetahui sampai kami melakukannya,” katanya. “Itu adalah salah hal yang mengagumkan dari proyek ini. Kami sudah tidak sabar melakukan pekerjaan kami.”