Minggu, 07 Oktober 2012

Ledakan Bintang Berbentuk Kalung Mutiara

NASA, ESA, P. Challis and R. Kirshner (Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics)
Gambar supernova 1987A yang direkam Hubble mirip kalung mutiara.


Kamera teleskop ruang angkasa Hubble merekam sebuah supernova atau ledakan bintang yang dikelilingi rangkaian bulatan putih seperti kalung mutiara yang berkilauan. lebih indah lagi karena di kanan kirinya diapit dua bintang terang yang memencar seperti permata.

Supernova yang diberi nama 1987A tersebut sudah diketahui sejak dua dekade lalu. Namun, bentuknya yang unik tersebut baru terungkap setelah dipotret Hubble pada Desember 2006 lalu.

Di bagian dalam lingkaran berwarna merah muda mungkin materi yang tertinggal saat ledakan dahsyat terjadi. Sementara bagian yang menyala terang di sekelilingnya merupakan lapisan terluar materi yang dipancarkan bintang saat memasuki masa-masa sekarat.

Saat bintang kehabisan energi, terjadi ledakan raksasa dan menghasilkan gelombang kejut yang memanaskan bagian terluar materi tersebut. Hal inilah yang membuat lingkaran terluar menyala terang. Uniknya, bagian terluar yang berpendar membentuk bulatan-bulatan mirip mutiara.

Misteri Supernova Berusia 2.000 Tahun Terungkap



Ilustrasi Supernova RCW 86 yang disaksikan astronom Cina pada 185 AD.

Astronom dengan bantuan dua teleskop NASA, Spitzer dan WISE atau Wide-field Infrared Survey Explorer, berhasil memecahkan misteri supernova berusia 2.000 tahun. Usia yang disebut merujuk pada rentang waktu antara penemuan supernova dengan saat ini.
Supernova itu bernama RCW 86 dan berlokasi 8.000 tahun cahaya dari Bumi. Supernova tersebut dijumpai astronom China pada tahun 185 Masehi dan tampak di langit saat itu selama 8 bulan. Astronom China saat itu menyebutnya sebagai "guest star". Baru pada tahun 1960, diketahui bahwa RCW 86 adalah supernova.
Misteri dari supernova itu adalah bentuk bulat yang lebih besar dari yang biasanya. Astronom mengatakan, jika supernova meledak saat ini serta dilihat dalam cahaya inframerah, maka ruang yang diambil lebih besar dari ruang bulan purnama.
Lewat penelitian, astronom menemukan bahwa supernova tersebut merupakan supernova Tipe Ia. Sebelumnya, supernova itu adalah bintang yang menyusut menjadi bintang katai putih, menghisap material dari bintang sahabat yang berlokasi di dekatnya, kemudian meledak.
"Ledakan bintang katai putih menyerupai abu asap yang berasal dari api. Jika Anda punya bahan bakar, maka itu akan meledak," ujar Brian Williams, astronom North Carolina State University, Raleigh, seperti dikutip Space.com.
Studi juga menunjukkan bahwa untuk pertama kalinya, bintang katai putih bisa menciptakan ruang kosong di sekitarnya sebelum meledak. Adanya ruang kosong inilah yang bisa membuat sisa-sisa RCW 86 tampak lebih besar dari umumnya. Menurut astronom, ruang kosong memungkinkan material dikeluarkan dengan leluasa bersama gas dan debu. Ruang kosong juga memungkinkan sisa-sisa bintang tersebar.
"Astronomi modern berhasil mengungkap satu misteri kosmos berusia 2.000 tahun untuk mengungkap misteri yang lainnya. Kini dengan banyak observatorium yang memperkaya kita tentang wawasan kosmos, kita bisa mengagumi fisika di balik kematian bintang ini, dengan masih menyimpan rasa kagum seperti astronom kuno," kata Bill Danchi, ilmuwan program Spitzer dan WISE di NASA.


Sumber :Kompas.com

"Mata Semesta" Tertangkap Kamera




NASA Nebula Helix (NGC 7293), nebula planet yang berjarak 650 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Aquarius.

CALIFORNIA,  Teleskop Badan Penerbangan dan Antariksa NASA menangkap citra Nebula Helix (NGC 7293). Dalam citra NASA, nebula tersebut tampak seperti mata alam semesta.

Citra tersebut dirilis NASA pada Rabu (3/12/2012), dihasilkan dari pengamatan Spizer Space Telescope yang mengobservasi langit dalam cahaya inframerah dan Galaxy Evolution Explorer (GALEX) yang mengobservasi dalam gelombang ultraviolet.

"Mata semesta" tersebut sejatinya menunjukkan bintang sekarat atau nebula planet. Citra Nebula Helix yang berjarak 650 tahun cahaya dari Bumi itu mencerminkan apa yang akan terjadi pada Matahari 5 miliar tahun lagi.

Nebula planet adalah bintang seukuran Matahari yang memasuki masa akhir hidupnya. Nebula ini kehilangan hidrogen dan helium yang menjadi bahan bakar reaksi fusi. Di tahap ini, bintang melepaskan gas di permukaannya dan akhirnya terkondensasi menjadi bintang katai putih.

"Bintang katai putih itu kurang lebih seukuran Bumi namun massanya seperti massa bintang pada mulanya. Faktanya, satu sendok teh materi bintang katai putih punya massa sama dengan gajah," tulis NASA di situs webnya seperti dikutip Space, Jumat (5/10/2012).

Dalam citra di atas, bintang katai putih tampak sebagai bintik putih di tengah nebula. Bintang katai putih itu mengemisikan radiasi ultraviolet. Dalam foto hasil observasi GALEX, radiasi ditampilkan dalam cahaya biru sementara dalam hasil observasi Spitzer tampak sebagai cahaya kuning.

Nebula planet sama sekali tak ada hubungannya dengan planet. Dinamai nebula planet sebab adanya kesalahan observasi pada abad ke-18, di mana nebula planet dikira planet gas raksasa. Nama tetap dipertahankan hingga kini.



Sumber:Kompas.com