Tiga menara baru ini akan menjadi kebanggaan Indonesia.
(Dok: PT Danayasa Arthatama )
Satu dari tiga gedung
tersebut, bahkan digadang-gadang menjadi gedung tertinggi kelima di
dunia, mengalahkan Petronas Tower, gedung kebanggaan masyarakat
Malaysia. Berikut rincian tiga gedung calon pencakar langit Indonesia:
1. Signature Tower
1. Signature Tower
Pengusaha nasional, Tomy
Winata pertengahan 2012 lalu membuat gebrakan baru dengan membangun
Signature Tower, gedung setinggi 638 meter dengan 111 lantai. Pencakar
langit ini bakal menjadi gedung perkantoran dan hotel mewah. Lokasinya
tepat di tengah Sudirman Central Business District (SCBD) atau kawasan
bisnis terpadu seluas lebih kurang 45 hektare yang terletak di jantung
kota Jakarta.
Bos Artha Graha ini menginginkan Signature Tower mulai dibangun pada 2012 dan selesai dalam lima tahun. Pembangunan ini diperkirakan menelan biaya US$2 miliar atau sekitar Rp18,5 triliun. Dalam membangun proyek prestisius ini, Artha Graha Network melalui anak usahanya, PT Danayasa Arthatama Tbk, menggandeng MGM Hospitality di Las Vegas, Amerika Serikat.
Menara ini dirancang konsultan-konsultan dalam dan luar negeri berkelas dunia dan berpengalaman dalam pembangunan gedung-gedung mega-tinggi. Artha Graha menggandeng Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart & Associates, sebuah firma arsitektur ternama dari Atlanta, AS.
Rancangan bangunan Signature Tower terinspirasi dari keindahan alam, kekayaan dan keragaman budaya Indonesia, serta perkasanya kepak sayap burung Garuda sebagai simbol negara Indonesia.
Jika merujuk daftar 100 gedung tertinggi di dunia yang dikeluarkan Council of Tall Buildings and Urban Habitat, Illinois Institute of Technology, Chicago, AS, Signature Tower akan menjadi gedung tertinggi kelima dunia. Tentu saja akan mengalahkan Petronas Tower di Kuala Lumpur, Malaysia, yang hanya memiliki ketinggian 452 meter dengan jumlah lantai 88.
2. Telkom Tower
Bos Artha Graha ini menginginkan Signature Tower mulai dibangun pada 2012 dan selesai dalam lima tahun. Pembangunan ini diperkirakan menelan biaya US$2 miliar atau sekitar Rp18,5 triliun. Dalam membangun proyek prestisius ini, Artha Graha Network melalui anak usahanya, PT Danayasa Arthatama Tbk, menggandeng MGM Hospitality di Las Vegas, Amerika Serikat.
Menara ini dirancang konsultan-konsultan dalam dan luar negeri berkelas dunia dan berpengalaman dalam pembangunan gedung-gedung mega-tinggi. Artha Graha menggandeng Smallwood, Reynolds, Stewart, Stewart & Associates, sebuah firma arsitektur ternama dari Atlanta, AS.
Rancangan bangunan Signature Tower terinspirasi dari keindahan alam, kekayaan dan keragaman budaya Indonesia, serta perkasanya kepak sayap burung Garuda sebagai simbol negara Indonesia.
Jika merujuk daftar 100 gedung tertinggi di dunia yang dikeluarkan Council of Tall Buildings and Urban Habitat, Illinois Institute of Technology, Chicago, AS, Signature Tower akan menjadi gedung tertinggi kelima dunia. Tentu saja akan mengalahkan Petronas Tower di Kuala Lumpur, Malaysia, yang hanya memiliki ketinggian 452 meter dengan jumlah lantai 88.
2. Telkom Tower
Selain itu, ada juga PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk yang akan membangun gedung baru yang
menelan biaya sekitar Rp1 triliun. Gedung itu dibangun oleh anak usaha
Telkom, PT Graha Sarana Duta.
Gedung tertinggi Telkom itu rencananya terbagi atas tiga bangunan, dengan salah satunya memiliki 50 lantai. Dua bangunan lain adalah gedung lama Telkom yang akan direnovasi dan satu gedung baru dengan tinggi di bawah 50 lantai.
Telkom beralasan pembangunan gedung baru tersebut akan lebih efisien. Selama ini, masih banyak anak perusahaan Telkom yang masih menempati gedung milik perusahaan lain dengan sistem sewa. Telkom mentargetkan pembangunan salah satu tower selesai pada 2013 dan sisanya 2014.
3. Pertamina Tower
Gedung tertinggi Telkom itu rencananya terbagi atas tiga bangunan, dengan salah satunya memiliki 50 lantai. Dua bangunan lain adalah gedung lama Telkom yang akan direnovasi dan satu gedung baru dengan tinggi di bawah 50 lantai.
Telkom beralasan pembangunan gedung baru tersebut akan lebih efisien. Selama ini, masih banyak anak perusahaan Telkom yang masih menempati gedung milik perusahaan lain dengan sistem sewa. Telkom mentargetkan pembangunan salah satu tower selesai pada 2013 dan sisanya 2014.
3. Pertamina Tower
Yang terbaru adalah
pembangunan Pertamina Tower setinggi 400 meter dan 80 lantai.
Pembangunan Pertamina Tower akan menelan biaya US$850 juta. Presiden
telah menginstruksikan kepada direksi Pertamina untuk segera membangun
dan merampungkan Pertamina Tower dalam 18 bulan.
Pertamina Tower terletak di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pertamina Tower dibangun, karena kantor pusat Pertamina saat ini dalam kawasan ring satu Istana Negara, sehingga mau tidak mau perseroan harus pindah ke lokasi lain. Ring satu hanya diperkenankan untuk kantor pemerintah atau lembaga negara, tidak diperkenankan untuk bisnis.
Pertamina Tower terletak di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Pertamina Tower dibangun, karena kantor pusat Pertamina saat ini dalam kawasan ring satu Istana Negara, sehingga mau tidak mau perseroan harus pindah ke lokasi lain. Ring satu hanya diperkenankan untuk kantor pemerintah atau lembaga negara, tidak diperkenankan untuk bisnis.
Pertamina juga telah
mengeluarkan gedung kantor Pertamina pusat yang terletak di dekat
stasiun Gambir dan masjid Istiqlal ini dalam aset Pertamina dan
diserahkan kepada aset negara.
Sama seperti Telkom, Pertamina Tower akan menyatukan seluruh anak perusahaan Pertamina. Hal ini akan menjadi kerja Pertamina lebih efisien dan anak perusahaan Pertamina tidak perlu lagi menyewa kantor. (asp)
sumber
Sama seperti Telkom, Pertamina Tower akan menyatukan seluruh anak perusahaan Pertamina. Hal ini akan menjadi kerja Pertamina lebih efisien dan anak perusahaan Pertamina tidak perlu lagi menyewa kantor. (asp)
sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar