Antibiotik memang sangat bagus untuk mengobati penyakit yang disebapkan
infeksi bakteri. Namun banyak orang yang tidak menghabiskan
antibiotiknya ketika badanya telah sehat padahal antibiotik yang
diberikan oleh dokter harus dihabiskan walaupun badan kita telah sehat
fungsinya adalah agar bakteri yang ada di dalam tubuh kita hilang dan
tidak kembali lagi. Nah berikut ini ada beberapa akibat jika antibiotik
yang kamu konsusmsi tidak dihabiskan semua. Ingin tahu apa aja itu simak
berikut ini.
1. Bakteri masih tersisa
Jika Anda tidak mengkonsumsi antibiotik secara benar, semua bakteri
yang menyebabkan infeksi mungkin tidak terbunuh. Akibatnya kemudian,
infeksi bisa datang kembali di tempat yang sama atau bahkan muncul di
tempat lain.
2. Terjadinya resistensi bakteri
Tidak
mengkonsumsi antibiotik hingga tuntas menjadi cara yang paling efisien
menyebabkan bakteri menjadi resisten yakni dengan menghambat
pertumbuhannya. Hal ini dapat dilakukan dengan membunuh bakteri dengan
cepat.
Ketika bakteri berkembang biak, mereka secara acak
mengubah DNA mereka sehingga membuat mereka resisten terhadap
antibiotik. Jadi, ketika mereka berkembang biak, seseorang yang memiliki
sejumlah bakteri mungkin tidak lagi merespons terhadap antibiotik.
3. Membuat bakteri menjadi ‘tangguh’
Beberapa bakteri dapat membuat sistem kekebalan tubuh melakukan hal-hal
yang tidak seharusnya. Sebuah contoh klasik dari hal ini adalah ketika
radang tenggorokan menyebabkan demam rematik.
Penyebab penyakit
ini tidak sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan bahwa ada bagian dari
tubuh yang memiliki komponen yang secara kimiawi mirip dengan kuman
yang menyebabkan radang tenggorokan, Grup A Streptococcus bakteri.Jadi,
ketika sistem kekebalan mulai melawan bakteri ini, itu membingungkan
tubuh (khususnya bagian-bagian tertentu dari otak, sendi, ginjal, dan
jantung) dengan bakteri yang menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian
tubuh.
Butuh beberapa saat untuk proses ini terjadi, sehingga
adalah umum untuk gejala demam rematik akut muncul pada hari-hari
setelah infeksi tenggorokan. Namun, hampir tidak pernah terjadi ketika
radang tenggorokan awal benar-benar diobati dengan antibiotik.
4. Bakteri berpindah tempat
Dalam upaya mengenyahkan infeksi, kita harus memastikan semua bakteri
penyebab infeksi telah mati. Jika Anda tidak meminum antibiotik sesuai
dengan dosis, bakteri bisa berpindah di tempat lain yang justru bisa
lebih mematikan.-al-vat.blogspot.com dari berbagai sumber.
Jika Anda tidak mengkonsumsi antibiotik secara benar, semua bakteri yang menyebabkan infeksi mungkin tidak terbunuh. Akibatnya kemudian, infeksi bisa datang kembali di tempat yang sama atau bahkan muncul di tempat lain.
2. Terjadinya resistensi bakteri
Tidak mengkonsumsi antibiotik hingga tuntas menjadi cara yang paling efisien menyebabkan bakteri menjadi resisten yakni dengan menghambat pertumbuhannya. Hal ini dapat dilakukan dengan membunuh bakteri dengan cepat.
Ketika bakteri berkembang biak, mereka secara acak mengubah DNA mereka sehingga membuat mereka resisten terhadap antibiotik. Jadi, ketika mereka berkembang biak, seseorang yang memiliki sejumlah bakteri mungkin tidak lagi merespons terhadap antibiotik.
3. Membuat bakteri menjadi ‘tangguh’
Beberapa bakteri dapat membuat sistem kekebalan tubuh melakukan hal-hal yang tidak seharusnya. Sebuah contoh klasik dari hal ini adalah ketika radang tenggorokan menyebabkan demam rematik.
Penyebab penyakit ini tidak sepenuhnya dipahami, namun diperkirakan bahwa ada bagian dari tubuh yang memiliki komponen yang secara kimiawi mirip dengan kuman yang menyebabkan radang tenggorokan, Grup A Streptococcus bakteri.Jadi, ketika sistem kekebalan mulai melawan bakteri ini, itu membingungkan tubuh (khususnya bagian-bagian tertentu dari otak, sendi, ginjal, dan jantung) dengan bakteri yang menyebabkan kerusakan pada bagian-bagian tubuh.
Butuh beberapa saat untuk proses ini terjadi, sehingga adalah umum untuk gejala demam rematik akut muncul pada hari-hari setelah infeksi tenggorokan. Namun, hampir tidak pernah terjadi ketika radang tenggorokan awal benar-benar diobati dengan antibiotik.
4. Bakteri berpindah tempat
Dalam upaya mengenyahkan infeksi, kita harus memastikan semua bakteri penyebab infeksi telah mati. Jika Anda tidak meminum antibiotik sesuai dengan dosis, bakteri bisa berpindah di tempat lain yang justru bisa lebih mematikan.-al-vat.blogspot.com dari berbagai sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar